Dress Batik Wanita | Dress Batik Motif Parang

Posted by

Dress Batik Wanita Motif Parang

Dress Batik wanita ini menggunakan motif batik parang seling yang mengalami perkembangan supaya terlihat elegant, bijaksana dan anggun. Tentu juga tidak meninggalkan pattern dari arti batik itu sendiri. 
Sedikit membahas mengenai motif parang.  Ada yang berpendapat bahwa nama parang diidentikan dengan sebuah senjata tajam yang berupa parang atau sejenis pedang. Pengertian ini  Disebut wantah dalam mengartikan sebuat kata berdasarkan pertimbangan data, kata parang perubahan dari kata pereng atau pinggiran suatu tebing yang berbentuk lereng. Seperti dari dataran tinggi ke dataran rendah yang berwujud diagonal. Mengambil dasar gambaran tebing pesisir pantai  selatan pulau jawa, yang diberi nama : Paranggupito, Parangkusumo, parangtritis dan lain-lain.

Batik-Batik parang yang sudah berkembang sebelum berdirinya Mataram - Kartasuro adalah batik parang rusak, parang barong, parang rusak barong, parang kusuma, parang pamor, parang klithik.

Ciri-Ciri Batik Parang :
  • Bentuknya lereng Diagonal 45-60 derajat
  • memakai mlinjon
  • memakai sujen
  • Ada mata gareng

Dress Batik wanita
Dress Batik wanita

Perkembangan Batik Corak Surakartan
Sejak busana mataram diboyong ke Yogyakarta , seperti yang dapat dilihat hingga sekarang, SISKS pakoe boewono III membuat busana sendiri dengan gagrak surakarta atau solo (gaya surakarta). Termasuk dalam kain batik untuk nyampingan coraknya mengalami perubahan-perubahan untuk menyesuaikan dengan busana yang baru.

Sejak disesuikan dengan model busana yang baru itu, batik solo atau bati surakarta mulai berkembang corak-corak atau motifnya. Aneka ragam corak atau motif baru batik solo atau batik surakarta itu yang kemudian disebut sebagai batik gagrak surakarta.

Perkembangan motif batik di solo atau surakarta yang pesat pada saat itu justru menurunkan kandungan nilai budaya batik. Tatanan dalam penggunaan kain batik menjadi kabur. Kain batk yang diperuntukkan bagi bangsawan dan untuk kawula menjadi tidak jelas, sehingga sulit untuk membedakan status para pemakainya. Padahal di dalam budaya jawa kain batik dapat mencerminkan kedudukan dari pemakainya.

Oleh karena itu kemudian Pakoe Boewono III membuat suatu tatanan pemakaian kain batik  yang ada di surakarta.  "Ada beberapa jenis kain batik yang menjadi larangan saya , batik lar, batik parang, batik cemukiran yang berujung seperti paruh podang, bangun tulak lenga teleng serta berwujud tumpal  dan  juga batik cemukiran yang berbentuk ujung lung (daun tumbuhan yang menjalar ditanan), yang saya ijinkan memakai adalah patih dan kerabat saya. Sedangkan kawula tidak diperkenankan."

Dari peraturan inilah batik gagrak surakarta mulai sebagai tatanan didalam masyarakat jawa.
Seiring dengn pertumbuhan ekonomi kerajaan surakarta, kebutuhan masyarakat termasuk  batik semakin meningkat pula. Sehingga bermunculan sentra-sentra pembuatan kain batik disurakarta. Sentra batik di surakata atau solo ini tumbuh di sekitar aliran sungai yang kala itu menjadi jalur transportasi utama. Diantarnya adalah
  • Desa Laweyan, terletak di pinggiran sungai Premulung yang bermuara di bengawan solo
  • Desa kedhung Gudel, terletak didaerah sukoharjo di hulu bengawan solo
  • Desa serenan juwiring, terletak di pinggiran bengawan solo.
  • Desa bekonang, terletak di sebelah timur kali sangkrah yang bermuara dibengawan solo.
  • Desa kliwonan, terletak di daerah sragen yang berada di pinggir bengawan solo.
  • Desa Plupuh dan sekitarnya, di daerah sragen.
  • Desa Tritomoyo, di wonogiri.



Kalinggo Batik
Produsen spesialis seragam batik, seragam batik sekolah, seragam batik kantor, seragam batik komunitas, seragam batik printing dan seragam batik tulis dengan motif batik dan logo yang anda inginkan.

Jl. Gunung Slamet NO 6 Talang baru,banaran SOLO.
Phone office +62271- 714245
Hp +6281228258897





jasa pembuatan website solo
Blog, Updated at: October 31, 2017

0 comments :

Post a Comment

Post a Comment

Popular Posts

Batik Kalinggo. Powered by Blogger.

Search This Blog